Pendahuluan Mengenai
Physical Layer
Penjelasan
Awal dari sebuah Physical Layer yakni dengan menjelaskan Apa itu Model OSI
Layer yakni OSI (Open System Interconnection) menggambarkan bagaimana informasi
dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah media
jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain yang telah dikembangkan
oleh badan Internasional yaitu ISO (International Organization for
Standardization) pada tahun 1977, sebagai langkah awal menuju standarisasi
protokol internasional yang digunakan pada berbagai layer. Model ini disebut
juga dengan model tujuh lapis OSI” (OSI seven layer model).
Gambar 1.1. Model Referensi OSI
Terdapat
2 Kategori dari Model Referensi OSI yakni sebagai berikut:
1. Lapisan atas yakni Lapisan tertinggi (lapisan
aplikasi) lapisan penutup sebelum ke pengguna (user), keduanya, pengguna dan lapisan aplikasi saling berinteraksi proses dengan software aplikasi yang berisi sebuah
komponen komunikasi.
2.
Lapisan bawah yakni Lapisan bawah dari model OSI mengendalikan persoalan
transport data yang selanjutnya
Lapisan fisik dan lapisan data link diimplementasikan ke dalam hardware dan software dan adanya
Lapisan-lapisan bawah yang lain pada umumnya hanya diimplementasikan dalam software. Prinsip Lapisan terbawah,
yaitu lapisan fisik adalah lapisan
penutup bagi media jaringan fisik (misalnya jaringan kabel), dan sebagai penanggung jawab bagi penempatan
informasi pada media jaringan.
Dapat dibedakan dalam tabel berikut ini:
Tabel 1.1 Pemisahan Lapisan atas dan Lapisan bawah pada model OSI
Berikut ini aalah Lapisan-lapisan dari Model OSI yakni sebagai berikut:
1.
Physical Layer
Physical
Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain
yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim
data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula,
dan bukan 0 bit. Dan juga Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi
jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti
pada ethernet atau token ring, topologi jaringan dan pengkabelan. Protocol yang
digunakan : 10BaseT, 100BaseTX, EIA/TIA-232, RJ45, NRZI, NRZ, B8ZS.
2.
Data Link Layer
Tugas
utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan
mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi.
Sebelum diteruskan kenetwork layer, data link layer melaksanakan tugas ini
dengan memungkinkan pengirim memecag-mecah data input menjadi sejumlah data
frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer
mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement
frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan
mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka
tergantung pada data link layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas
frame itu. Protocol yang digunakan antara lain : LLC-Logical Link Control dan
MAC - Media Access Control Address, Ethernet, Token Ring, FDDL, ATM, SLIP, PPP,
MTU, IEEE 802.2 / 802.3, Frame relay.
3.
Network Layer
Network
layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting
adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke
tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang “dihubungkan ke”
network. Atau mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat headet untuk paket-paket
dan kemudian melakukan routing-pengiriman jalur melalui internetworking dengan
menggunakan router dan switch layer 3. Protocol yang digunakan : IP. IPX, ARP,
RARP, ICMP, RIP, OSFT, BGT.
4.
Transport Layer
Fungsi
dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah data
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network
layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi
lainnya dengan benar atau juga untuk memecah data ke dalam paket-paket data
serta memberikan nomor urut paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali
pada sisi tujuan setelah diterima. Protocol yang digunakan : TCP, UDP, SPX.
5.
Session Layer
Sebuah session digunakan untuk memungkinkan
seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin
kemesin lainnya atau juga untuk mendefinisikan bagaimana koneksi komunikasi
antar sistem dapat dibuat, dipelihara atau dihancurkan. Pada level ini
dilakukan resolusi nama, RPC, SQL, NFS.
6.
Pressentation Layer
Pressentation
layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan
sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu atau juga untuk mentransmisikan
data yang hendak di transmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat
ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah
perangkat lunak redirektor seperti layanan workstation (windows NT), network
shell (seperti virtual network computing – VNC), remote desktop protocol (RDP),
ASCII, EBCDIC, UNICODE, MIDI, MPEG, TIFF, JPEG, PIC.
7.
Application Layer
Application
layer terdiri dari bermacam-macam
protokol Berfungsi sebagai antar muka dengan aplikasi dengan fungsional
jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan dan kemudian
pesan-pesan kesalahan. Protocol yang berada dalam lapisan ini adalah : HTTP,
FTP-file transfer protocol, SMTP, NFS, email, message, akses ke database,
Telnet, www, browser.
Apa
itu Physical Layer bisa disebut juga sebagai ( Lapisan Fisik ) yang
berarti lapisan dasar dari semua
jaringan dalam model referensi OSI dimana lapisan ini berfungsi untuk
mentransmisikan sinyal data analog maupun digital atau dengan merupakan lapisan
terendah) dari tujuh lapisan lainnya. Namun, lapisan fisik dapat digunakan
untuk menentukan karakteristik dari kabel yang digunakan untuk menghubungkan
komputer dalam jaringan sehingga sarana sistem pengiriman data ke perangkat
lain yang terhubung dalam suatu jaringan komputer.
Gambar 1.2 Jaringan komputer Physical layer
Tujuan Utama yang dimiliki Physical Layer yakni
sebagai berikut:
1. Menspesifikasikan standar untuk
berinteraksi dengan media jaringan.
2. Menspesifikasikan kebutuhan media untuk
jaringan.
3. Menetukan karakteristik kabel untuk
menghubungkan komputer dengan jaringan.
4. Mentransfer dan menentukan bagaimana bit data
dikodekan.
5. Format sinyal electrical untuk transmisi lewat
media jaringan.
6. Sinkronisasi transmisi sinyal.
7. Menangani interkoneksi fisik
(kabel), mekanikal, elektrikal dan procedural.
8. Mendeteksi error selama transmisi.
Lapisan
ini mendefinisikan dalam suatu mekanisme untuk meletakkan bit-bit data di atas
media jaringan (kabel, radio, atau cahaya). Selain itu, lapisan ini juga
mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik, modulasi, sinkronisasi antar
bit, pengaktifan koneksi dan pemutusannya, dan beberapa karakteristik
kelistrikan untuk media transmisi (seperti halnya kabel UTP/STP, kabel
koaksial, atau kabel fiber-optic). Repeater, transceiver, kartu
jaringan/network interface card (NIC), dan pengabelan beroperasi di dalam
lapisan ini.
Lapisan fisik juga mendefinisikan arah transmisi
antara dua perangkat :
1. Simplex :
Dalam mode simpleks, hanya satu perangkat dapat mengirim, yang lain hanya dapat menerima. Modus simpleks adalah
komunikasi satu arah.
2. Half-duplex : Dalam modus half-duplex, dua
perangkat dapat mengirim dan menerima, tetapi tidak pada waktu yang sama.
3. Full-duplex : Dalam modus full-duplex atau hanya (duplex),
dua perangkat dapat mengirim dan menerima pada waktu yang sama.
Bentuk Media
Jaringan
Ada 3 bentuk dasar media jaringan dalam membawa
data, yaitu :
1. Copper Cable (Sinyal dalam bentuk elektrik)
2. Wireless (Sinyal dalam bentuk radio transmisi /
microwave)
3. Fiber (Sinyal dalam bentuk cahaya terang - cahaya
redup)
Gambar 1.3 Bentuk Media Jaringan Physical Media
Apa itu ADSL
yakni Teknologi
yang terpengaruh dengan jarak, sejalan dengan bertambag jauhnya pelanggan dari
sentral ADSL, kualitas sinyal menurun dan kecepatan juga turun.Tergamtung jenis
/ diameter kabel yang digunakan, batas terjauh untuk ADSL adalah 5,5 meter.
ADSL (Asymmetric Digital Subscriber
Line) merupakan salah satu variasi xDSL, yang memiliki kapasitas transmisi dari
pelanggan ke cental office (upstream) atau sebaliknya dari central office ke
pelanggan (down stream) tidak sama besar, atau bisa juga dengan penjelasan ini
ADSL merupakan teknologi akses,yang
memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice dan video secara bersamaan,
menggunakan media jaringan akses kabel tembaga 1 pair. ADSL dapat mensupport
pengiriman data dari 1,5 sampai 9 Mbps saat menerima data (kecepatan dari
router ADSL ke ISL atau lebih dikenal dengan downstream rate dan dari 16 sampai
640 Kbps saat mengirim data (kecepatan daari ISP ke router ADSL) atau lebih
dikenal dengan upstream rate. ADSL membutuhkan modem khusus ADSL. ADSL sangat
populer dewasa ini di hampir seluruh belahan dunia yang juga lebih dikenal
sebagai jenis dari teknologi Internet Broadband.
Teknologi ADSL sendiri menggunakan
skema modulasi yang cukup rumit untuk memasukkan data ke dalam kabel tembaga.
Sering dikenal dengan sebutan last-mile technology karena teknologi ini hanya
digunakan untuk koneksi dari STO (Sentral Telepon Otomat) ke perumahan dan
perkantoran, bukan di antara sentral-sentral telepon.
Terdapat
beberapa Teknik Modulasi pada ADSL yakni sebagai berikut:
1.
CAP (Carrierless Amplitude/Phase Modulation) adalah teknik modulasi yang
digunakan pada ADSL di awal perkembanganya. Teknik ini membagi spektrum
frekuensi yang dilakukan pada kabel ADSl menjadi kanal suara (0,4 KHz), kanal
upstream data (25-138KHz), dan kanal down stream data (240 KHz ke atas).
Pemisahan ini dimaksudkan untuk meminimalisasikan kemungkinan interferensi
antar kanal.
2.
DMT (Discrete Multitone) adalah metode yang paling banyak digunakan pada ADSL
saat ini terutama pada modulasi G.dmt dan G.Lite. Jaringan ADSL Telkom
tampaknya menggunakan G.dmt . DMT akan membagi frekuensi menjadi 256 kanal yang
masing-masing lebarnya 4.3125 KHz. Dengan menggunakan algoritma FFT (Fast Fourier Transform) untuk melakukan
modulasi QAM (Quadrature Amplitude Modulation) disetiap kanal dapat diatur
secara terpisah kecepatan data yang dikirim. Lebih detail tentang DMT, alokasi
kanal nya adalah sebagai berikut:
a.
Down stream
»
G.dmt membagi 26 s/d 1104 kHz menjadi 249 sub-kanal
»
G.lite membagi 26 s/d 578 kHz menjadi 127 sub-kanal
b.
Upstream
»
26s/d 138 kHz, menjadi 25 sub-kanal upstream
Standarisasi ADSL
Pada tahun 1995, ANSI TI.413 telah
menetapkan bahwa untuk modulasidan demodulasi pada sistem ADSL adalah Discrete
Multi tone (DMT). Ditahun yang sama teknologi ADSL juga banyak digunakan untuk
aplikasi VOD yang membutuhkan bandwith downstream dengan kecepatan antara 1.5
Mbps– 6 Mbps. Setelah itu penggunaan ADSL untuk internet meningkat pada
tahun-tahun berikutnya.Akhirnya pada tahun 1998 ADSL ditetapkan juga sebagai
standar untuk keperluan internet dengan kecepatan yang bisa diubah-ubah dengan
namastandar ANSI T1.413 Issue 2. Pengesahan standar internasional untuk xDSL
disahkan oleh badan standarisasi International Telecommunications Union (ITU)
pada pertemuan yang dinamakan ITU-T SG15/Q4, dengan berdasarkan pada standar
ANSI T1.413 Issue 2 ditambah dengan option - option untuk disesuaikan dengan
kondisi negara-negara yang bersangkutan, ditambahkan lagidengan standar Annex,
pada bulan Juni tahun 1999 menetapkan standar internasional ITU untuk xDSL
dengan nama G.992.1 (G.dmt).Umumnya, penggunaan ADSL untuk rumah-rumah
menggunakan versi ADSL Lite yang menggunakan carrier frekuensi tinggi untuk
wilayah downstream. Jumlah carrier wilayah downstream G.922.2 kurang dari
setengah jumlah carrier G.992.1. Karenanya diberi sebutan LITE.
Tabel
1.2 Rekomendasi ITU tentang xDXL
Peralatan
ADSL
Ada
dua sisi dari peralatan ADSL, satu di sisi pelanggan (disebut CPE , Customer
Premised Equipment) dan satu lagi di sisi telkom. Di sisi pelanggan harus ada
penerima DSL (modem ADSL atau router ADSL) dan splitter. Disisi lain Telkom terdapat ADSL multiplexer (disebut
DSLAM, Digital Subsriber Line Access Multiplexer) untuk menerima sambungan dari
pelanggan. Berikut gambar ilustrasi sambungan ADSL antara
penggan di rumah , ke telkom (melalui DSLAM) dan jaringan data/internet.
Gambar 1.4 ilustrasi sambungan ADSL antara penggan di
rumah
Struktur
Modem ADSL
Gambar 1.5 Blok diagram
Modem ADSL
Prinsip kerja dari
modem ADSL adalah pertama-tama data yang masuk dibuat menjadi frame-frame
selanjutnya dikodekan. Untuk mencegah kesalahan, pada proses pengkodean ini
disertakan juga kode tambahan yang bertujuanuntuk melakukan koreksi bila nanti
terjadi kesalahan data. Setelah itudimodulasikan (encoder) dengan rangkaian
modulator DMT. Selanjutnya pada DAC dilakukan pengubahan data dari digital ke
analog. Kemudian data tersebut dilakukan proses pengecekan oleh Driver apakah
frekuensi data input kurangdari 4KHz atau lebih dari 4KHz. Jika kurang dari
4KHz maka Driver akanmengirimkan data tersebut menuju Telephone line dan jika
frekuensi datanyalebih dari 4KHz maka Driver akan mengirimkan data tersebut
menuju ADC untuk dilakukan proses pengubahan data dari analog menjadi digital
dankemudian dilanjutkan proses demodulasi (dekoder) oleh rangkaian demodulator
DMT dan terakhir data tersebut disampaikan menuju tujuan setelah dilakukan
proses penyatuan frame-frame data menjadi data yang utuh.
Hubungan
Antara User dan Sentral Telepon Dalam Jaringan ADSL
Untuk membangun suatu
jaringan broadband ADSL minimal
diperlukan perlatan-peralatan berikut pada sentral telepon di tiap wilayah:
1. Splitter
2. Router
3. DSLAM
DSLAM Adalah Digital subscriber line access multiplexer, atau sering disingkat
menjadi DSLAM adalah sebuah peralatan yang berfungsi menggabungkan dan
memisahkan sinyal data dengan saluran telepon yangdipakai untuk mentransmisikan
data, peralatan ini terletak di ujung sentral telepon terdekat. Berfungsi juga
sebagai multiplexer. Perangkat ini merupakan sebuah syarat dalam
pengimplementasian jaringan Digital Subscriber Line(DSL).
Sedangkan peralatan
minimal yang diperlukan user adalah:
1. Splitter
2. Modem ADSL
Splitter disini berfungsi sebagai filter (untuk
membedakan) antara sinyal suara (frekuensi rendah di bawah 4kHz) dan sinyal data
(frekuensi tinggi diatas 30kHz). Splitter
yang ada di user juga sama fungsinya. Bila sinyal suarayang masuk, maka
ia akan disalurkan ke jaringan telepon oleh
splitter. Bilasinyal yang masuk adalah sinyal data, maka akan disalurkan
ke modem ADSL.
Gambar 1.6 Rancang
bangun jaringan ADSL
Keuntungan
Jaringan Broadband ADSL
Pada jaringan
broadband ADSL, kita tidak perlu lagi
menambahkan line telepon baru. Karena dengan jaringan ADSL kita dapat
menggunakan fasilitas teleponatau mengirim fax sambil berinternet tanpa ada
efek di antara satu samalainnya dengan kecepatan yang sudah cukup baik yaitu
untuk kecepatan download diatas 30Kbps
dan kecepatan Upload yang berkisar
antara (10 – 16 Kbps). Berikut adalah beberapa contoh penerapan dari jaringan
broadband ADSL :
1 .Video Conference
2. VoIP (Voice over IP)
3 .Virtual School
Keuntungan
ADSL
1. Simultan
ADSL memberikan
kemampuan Internet dan Voice/Fax secara simultan. Ini berarti anda dapat
Surfing internet dan menggunakan Telepon atau Fax pada saat bersamaan. Ini akan
memberikan kepuasan bagi Anda untuk menikmatiHigh-Speed Internet Access tanpa
kehilangan kontak telepon dengan relasiAnda.
2. Stabil
Kecepatan koneksi lebih
stabil karena masing-masing pemakai ADSL mempunyai jalur tersendiri hingga ke
peralatan multiplexer di sisi Telkom.Kecepatan tidak terpengaruh oleh
pertambahan jumlah pelanggan yang akses bersamaan.
3. Optimal
Berbagai aplikasi multimedia masa depan, akan
dapat dinikmati dengankualitas serta kenyamanan yang optimal. Anda bisa mulai
menjelajahi dunia Internet masa depan, Internet 3D - yang padat dengan
animasi-video-musik.
4. Tersedia
Dapat menggunakan
saluran telepon yang ada (akses tembaga)
6. Cepat dalam proses
instalasi
Tentang mengapa adanya SDSL Disebut Symetrical karena kecepatan aliran data untuk upload sama
dengan kecepatan aliran data selama download. Jangkauan SDSL tak lebih dari 3
km, di datanya dapat menepai 6 Mbps (rata-rata kecepatannya 1,544 Mbps-2,048
Mbps. Sluran ini cocok untuk akses LAN jarak jauh (remote LAN) atau untuk
kompleks perumahan. Atau Teknologi ini menggunakan kecepatan data 784 kbps,
baik untuk kirim (uplink) atau terima (downlink). Seperti halnya IDSL, SDSL
hanya menawarkan komunikaais data saja. SDSL merupakan solusi yang cocok untuk
kalangan bisnis untuk digunakan sebagai komunikasi antar cabang atau hubungan
situs web ke internet. SDSL sangat cocok digunakan untuk mengakses internet
kecepatan tinggi untuk perumahan karena memberikan kecepatan atau lebar pita
sampai 2.3 Mbps dan diberikan secara simetris, dengan jarak maksimum sampai 2.4
Km. Sangat cocok untuk akses LAN jarak jauh (remote LAN), layanan VOD (Video On
Demand), residential video converencing dan lain-lain. Adapun contoh koneksi
SDSL dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 1.7 Konfigurasi Koneksi SDSL
Apa itu SDSL yakni Symmetric
digital subscriber line mengacu ke teknologi digital subscriber line (DSL), yaitu
teknologi untuk transmisi data digital melalui kabel tembaga dari jaringan
telepon di mana bandwidth dari dan ke arah pelanggan adalah sama. Kesimetrisan
bandwidth ini dapat dianggap sebagai kebalikan dari asymmetric bandwidth yang
ditawarkan oleh asymmetric digital subscriber line (ADSL),
Bandwidth unduh (ke pelanggan) lebih besar ketimbang bandwidth unggah (dari
pelanggan). SDSL umumnya dipasarkan ke kelas bisnis, sedangkan ADSL dipasarkan
kepada umum maupun bisnis. Jadi, layanan akses Internet kecepatan tinggi dengan
pencocokan upstream dan downstream kecepatan data. Artinya, data dapat dikirim
ke Internet dari mesin klien atau diterima dari Internet dengan ketersediaan
bandwidth yang sama di kedua arah. Dari fitur ini kita bisa tahu bahwa layanan
ini sangat baik dari segi kecepatan.
Layanan
SDSL biasanya digunakan oleh perusahaan dengan kehadiran kebutuhan Web, VPN,
extranet atau intranet. Dalam kasus ini client server mungkin diperlukan untuk
meng-upload sejumlah besar data ke Internet secara teratur. ADSL akan lambat
dan tidak memadai untuk tujuan ini, karena bandwidth yang tersedia untuk upload
biasanya kurang dari 1 megabit per detik (mbps). Bandwidth yang SDSL bisa
setinggi 7 mbps di kedua arah. SDSL menggunakan frekuensi digital dalam
perjalanan lintas telepon untuk mengirim dan menerima data. Bila menggunakan
saluran telepon untuk SDSL, line telepon dan faks harus dihentikan. Oleh karena
itu line khusus, atau tambahan diperlukan untuk layanan SDSL. Ini berbeda dari
ADSL, yang “menyisakan ruang” untuk kedua peralatan telepon analog standar dan
sinyal digital, sehingga seseorang dapat berbicara di telepon atau menggunakan
mesin fax saat online.
Layanan SDSL adalah layanan “always
on”, yang berarti bahwa komputer ini aktif terhubung ke Internet. Jika komputer
aktif, koneksi internet akan terus aktif. SDSL memerlukan layanan modem SDSL,
biasanya diberikan oleh penyedia layanan Internet. Modem SDSL kemungkinan akan
membutuhkan same-vendor peralatan di LAN, DSL atau chipset. Terdapat beberapa
jenis DSL, di antaranya adalah HDSL (High bit-rate DSL), IDSL (Integrated
Service Digital Network DSL), ADSL (Asymmetric DSL), SDSL (Symmetric or Single
Line DSL), G.Lite atau disebut juga DSL-Lite, Very High Rate DSL (VDSL) dan
lain-lain. Akan tetapi semua jenis DSL ini menggunakan cara yang sama untuk
memperoleh kecepatan koneksi yang tinggi yaitu dengan memanfaatkan jaringan
kabel tembaga sebagai media transmisinya. DSL merupakan teknologi jaringan
digital yang menggunakan kabel tembaga berdiameter 0,6 mm, yang dirancang untuk
diimplementasikan pada kabel telepon dengan perkiraan jarak hingga 6 km. Mode
transmisi pada teknologi xDSL dikenal dengan istilah simetris dan asimetris.
Maksud dari mode simetris adalah bahwa kecepatan transmisi arah kirim
(Upstream) sama dengan transmisi arah terima (Downstream), sedangkan maksud
dari mode asimetris adalah bahwa kecepatan transmisi arah kirim (upstream) dan
arah terima (downstream) berbeda-beda.
Penjelasan Tentang Wifi
Apa
itu Wifi yakni Teknologi lain yang juga sedang berkembang saat ini adalah
Wireless Fidelity (WiFi). WiFi merupakan bentuk pemanfaatan teknologi Wireless
Local Area Network (WLAN) pada lokasi-lokasi publik dengan standar pengambangan
IEEE 802.11 antara lain IEEE 802.11.b; 802.11.a; dan 802.11.g. Pada awal perkembangannya
teknologi WiFi identik dengan standar IEEE 802.11.byang memiliki kemampuan
transmisi data sampai 11 Mbps pada pita frekuensi 2,4 GHz, hal ini dikarenakan
teknologi dengan standar ini yang berkembang sangatpesat. Teknologi WiFi
memiliki keterbatasan dalam hal coverage area yaitu sebesar radius 100 m. t.
Wi-Fi juga dapat diartikan teknologi yang memanfaatkan peralatan elektronik
untuk bertukar data dengan menggunakan gelombang radio (nirkabel) melalui
sebuah jaringan komputer termasuk koneksi.
Menurut
(Priyambodo, 2005: 1). Wi-Fi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity yaitu
sebuah media penghantar komunikasi data tanpa kabel yang bisa digunakan untuk
komunikasi atau mentransfer program dan data dengan kemampuan yang sangat
cepat. Wi-Fi juga dapat diartikan teknologi yang memanfaatkan peralatan
elektronik untuk bertukar data dengan menggunakan gelombang radio (nirkabel)
melalui sebuah jaringan komputer, termasuk koneksi internet berkecepatan
tinggi. Istilah Wi-Fi banyak dikenal oleh masyarakat sebagai media untuk
internet saja, namun sebenarnya bisa juga difungsikan sebagai jaringan tanpa
kabel (nirkabel) seperti di perusahaan-perusahaan besar dan juga di warnet.
Jaringan nirkabel tersebut biasa diistilahkan dengan LAN (local area network).
Sehingga antara komputer dilokasi satu bisa saling berhubungan dengan komputer
lain yang letaknya berbeda. Sedangkan untuk penggunaan internet, Wi-Fi
memerlukan sebuah titik akses yang biasa disebut dengan hotspot untuk
menghubungkan dan mengontrol antara pengguna Wi-Fi dengan jaringan internet
pusat. Sebuah hotspot pada umumnya dilengkapi dengan password yang bisa
meminimalisasi siapa saja yang bisa menggunakan fasilitas tersebut. Ini sering
digunakan oleh pengguna rumahan, restoran, swalayan, café dan hotel.
Sedangkan
Wi-Fi juga disebut teknologi lama dan
sebenarnya sudah disertakan di beberapa notebook Pentium 3. Tetapi pada
notebook Pentium 4 dan generasi diatasnya teknologi tersebut sudah wajib
hukumnya .
Keunggulan
dan Kelemahan Jaringan Hotspot (Wi-Fi) menurut Priyambodo (2005: 5) adalah
sebagai berikut:
1.
Keunggulan
a.
Biaya Pemeliharaan murah
b.
Infrastruktur berdemensi kecil
c.
Pembangunannya cepat
d.
Mudah dan murah untuk direlokasi
e. Mendukung Portabilitas
2.
Kelemahan
a.
Biaya Peralatan mahal
b. Delay yang sangat besar
c. Kesulitan kareana masalah propagasi radio
d.
Mudah untuk terinterferensi
e.
Kapasitas jaringan kecil
f. Keamanan/kerahasiaan data kurang terjamin
Komponen
Utama Jaringan Wi-Fi
Terdapat
empat komponen utama untuk membangun jaringan Wi-Fi, yaitu sebagai berikut :
1.
Acces Point
Komponen
yang berfungsi menerima dan mengirimkan data dari adapter wireless. Access
Point mengonversi sinyal frekuensi radio menjadi sinyal digital atau
sebaliknya. Komponen tersebut bertugas seperti sebuah hub/switch pada jaringan
ethernet. Satu Access Point berdasarkan teori dapat menampung beberapa hingga
ratusan client. Walaupun demikian, Access point direkomendasikan dapat
menampung maksimal 40-an client.
Gambar 1.8 Access Point (AP)
2.
Wireless LAN Interface
Adalah peralatan yang dipasang di
Desktop/mobile PC, peralatan yang dikembangkan secara massal adalah dalam
bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) card,
PCI card maupun melalui port USB (Universal Serial Bus).
Gambar 1.9 Wireless Adapter
3.
Mobile/ Desktop PC
Komponen
perangkat akses untuk klien, mobile PC pada umumnya sudah terpasang port PCMCIA
(Personal Computer Memory Card International Association), sedangkan Dekstop PC
harus ditambahkan PCI (Peripheral Componen Interconnect) Card, serta USB
(Universal Serial Bus) Adapter.
4. Antena external (optional)
Antena
external ini digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena dapat dirakit
sendiri oleh user. contoh : wajan bolik, antena kaleng,dll.
Standarisasi
Jaringan Wi-Fi
Di dalam sebuah teknologi yang bersifat
massal, sebuah standarisasi sangatlah diperlukan, standarisasi akan memberikan
banyak keuntungan, yaitu antara lain :
a. Pembuatan hardware
yang berbeda biasa saling berkerjasama, tentunya tidaklah sangat efisien.
b. Pembuatan hardware
tambahan biasa membuat peralatan yang berlaku untuk semua peralatan berdasarkan
informasi dari standarisasi yang telah ada.
c. Penghematan dan
perkembangan teknologi yang jauh lebih cepat.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,
diperoleh IEEE (Institute Of Electrical Engineers) merupakan organisasi
non-profit yang mendidikasikan kerja kerasnya demi kemajuan teknologi. Pada
tahun 1980, IEEE membuat sebuah bagian yang mengurusi standarisasi LAN dan MAN
(Metropolitan Area Network). Bagian ini lalu dinamakan sebagai 802. Angka 80
menjelaskan tahun dan angka 2 menjelaskan bulan dibentuknya kelompok kerja ini.
Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa enternet, wireless adalah sebagian
dari hasil kerja 802. Bagian ini dibagi menjadi beberapa bagian yang lebih
kecil dan lebih spesifik yang dinamakan sebagai unit kerja. Unit kerja ini
diberikan nama berupa angka yang berurutan dibelakang 802. Berikut ini contoh
unit kerja dan bidang yang ditangani :
Tabel 1.3 Pembagian
Unit Kerja pada 802
Perhatikan urutan
angka-angka dari unit kerja, terdapat beberapa jenis kecepatan. Hal ini terjadi
karena berbagai sebab seperti bidang yang ditangani sudah ketinggalan jaman
atau disatukan ke unit kerja yang lain. Unit kerja yang mengurusi tentang WLAN
terbagi-bagi menjadi beberapa unit, tetapi tidak lagi ditandai dengan tanda
titik dan angka, tetapi dengan huruf a,b,c sampai menjadi unit 802.11a,
802.11b, 802.11g dan seterusnya.
Karena wireless LAN mengirim
menggunakan frekuensi radio, WLAN diatur oleh jenis hukum yang sama dan
digunakan untuk mengatur hal-hal seperti AM/FM radio. Federal Communications
Commission (FCC) mengatur penggunaan alat dari wireless LAN. Dalam pemasaran
wireless LAN sekarang, menerima beberapa standard operasional serta syarat
dalam Amerika Serikat yang diciptakan dan dirawat oleh Institute of Electrical
Electronic Engineers (IEEE) (John Groenewegen,2010). Beberapa Standar wireless
LAN :
1. IEEE 802.11
Standar asli WLAN menetapkan
tingkat perpindahan data yang paling lambat dalam teknologi transmisi
light-based dan RF.
2. IEEE 802.11b
Mendeskripsikan tentang
beberapa transfer data yang lebih cepat dan lebih bersifat terbatas dalam
lingkup teknologi transmisi.
3. IEEE 802.11a
Gambaran tentang
pengiriman data lebih cepat dibandingkan (tetapi kurang sesuai dengan) IEEE
802.11b, dan menggunakan 5GHZ frekuensi band UNII.
4. IEEE 802.11g
Syarat yang paling
terbaru berdasar pada 802.11 standard yang menjelaskan transfer data sama dengan
cepatnya seperti IEEE 802.11a, dan sesuai dengan 802.11b yang memungkinkan
untuk lebih murah.
Penjelasan
Tentangn Hal-hal yang dapat menggangu Sinyal Wifi
Faktor apa saja yang mempengaruhi
kecepatan dari sinyal wifi tersebut yakni sebagai berikut:
1.
Range/jarak
Range atau jarak jangkauan sinyal pada setiap
perangkat jaringan memang berbeda – beda. Jangkauan atau range dari sinyal wifi
tergantung dari harga perangkat tersebut. Jika, Anda ingin mendapatkan sinyal
wifi dengan kualitas bagus, berdirilah dekat dengan perangkat Wifi tersebut.
Semakin Anda dengan perangkat pelempar sinyal tersebut maka sinyal yang akan
Anda terima semakin bagus pula. Sebaliknya jika Anda semakin jauh, maka sinyal
yang Anda terima itu akan berkurang dan mungkin saja terputus – putus. Untuk
Wifi standar dengan satu antena adalah maksimal 10 meter saja.
2. Free Path Loss
Model dimana sebuah sinyal wifiyang
menjauhi sumbernya makin lama akan menghilang. Ilustrasinya seperti saat anda
menjatuhkan batu secara vertikal ke sebuah kolam air, akan terbentuk gelombang
yang menjauhi titk batu dijatuhkan dan semakin jauh semakin menghilang, namun
tidak berhenti, hanya menghilang. Sama halnya seperti sinyal Gelombang Radio.
3. Absorption ( Penyerapan/Peredaman
Sinyal )
Seperti diketahui semakin besar
Amplitudo gelombang (Power) Semakin jauh sinyal wifidapat memancar. Ini baik
karena dapat menghemat acess point dan menjangkau lebih luas. Dengan mengurangi
besar amplitudo (Power) suatu sinyal, maka jarak jangkauan sinyal wifi tersebut
akan berkurang. Faktor yang mempengaruhi transmisi wireless dengan mengurangi
Amplitudo (Power) disebut Absorption (Penyerapan sinyal). Efek dari Penyerapan
adalah panas. Masalah yang dapat dihadapi ketika sinyal wifi di serap
seluruhnya adalah, sinyal berhenti. Namun efek ini tidak mempengaruhi/ merubah
panjang gelombang dan frekuensi dari sinyal tersebut.
Anda pasti bertanya-tanya, benda apa
yang dapat menyerap sinyal wifi. Tembok, tubuh manusia, dan karpet dapat
menyerap/meredam sinyal wifi. Benda yang dapat menyerap/meredam suara dapat
meredam sinyal wifi. Peredaman sinyal wifi ini perlu diperhitungkan juga saat
akan mendeploy jaringan wifi dalam gedung, terutama bila ada kaca dan karpet.
karena dalam hal ini peredaman sinyal akan terjadi.
4. Pemantulan Sinyal
Sinyal radio bisa memantul bila menemui
cermin/kaca. Biasanya banyak terjadi pada ruangan kantor yang di sekat.
PemantulanI pun tergantung dari frekuensi signalnya. Ada beberapa frekuensi
yang tidak terpengaruh sebanyak frekuensi yang lainnya. Dan salah satu efek
dari pemantulan sinyal ini adalah terjadinya Multipath. Multipath artinya sinyal datang dari 2 arah yang berbeda. Karakteristiknya
adalah penerima kemungkinan menerima sinyal yang sama beberapa kali dari arah
yang berbeda. Ini tergantung dari panjang gelombang dan posisi penerima.
Karakteristik lainnya adalh Multipath dapat menyebabkan sinyal yang nol,
artinya saling membatalkan, atau dikenal dengan istilah Out Of Phase signal.
5. Pemecahan Sinyal / Scattering
Isu dari pemecahan sinyal terjadi saat
sinyal dikrim dalam banyak arah. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa objek
yang dapat memantulkan signal dan ujung yang lancip, seperti partikel debu di
air dan udara. Ilustrasinya dalah menyinari lampu ke pecahan kaca. Cahaya akan
dipantulkan ke banyak arah dan menyebar. Dalam skala besar adalah bayangkan
saat cuaca hujan. Hujan yang besar mempunyai kemampuan memantulkan sinyal. oleh
karena itu disaat Hujan , sinyal wireless dapat terganggu.
6. Pembelokan Sinyal / Refraction
Refraction adalah perubahan arah, atau
pembelokan dari sinyal wifi disaat sinyal melewati sesuatu yang beda massanya.
Sebagai contoh sinyal yang melewati segelas air. sinyal ada yang di pantulkan
dan ada yang dibelokkan.
7. LOS (Line of Sight)
Line of Sight artinya suatu kondisi dimana
pemancar dapat melihat secara jelas tanpa halangan sebuah penerima. Walaupun
terjadi kondisi LOS, belum tentu tidak ada gangguan pada jalur tersebut. Dalam
hal ini yang harus diperhitungkan adalah – Penyerapan sinyal, pemantulan
sinyal, pemecahan sinyal. Bahkan dalam jarak yang lebih jauh bumi menjadi
sebuah halangan, seperti kontur bumi, gunung, pohon, dan halangan lingkungan
lainnya.
Dan bisa juga dilihat dala,m postingan
video berikut ini :
Untuk menentukan pengaruh dari kekuatan
sinyal wireles, ada beberapa hal dan metoda yang dapat digunakan yaitu :
1.Fresnel Zone
Sebagai latar belakang, Augustin-Jean
Fresnel adalah seorang fisikawan Prancis dan sarjana sipil yang hidup di tahun
1788 ~ 1827. Beliau secara tepat mengasumsikan bahwa cahaya bergerak seperti
gelombang. Dan karena penemuan beliau, sebuah metoda untuk menentukan dimana
pemantulan akan terjadi di antara pengirim dan penerima, dan diberi nama
seperti namanya. Inilah yang disebut Fresnel Zone. Rumus Fresnel Zone ini dapat
menentukan posisi ketinggian antena dengan Jarak yang dapat di tembus oleh
sinyal Wireless. Dengan perhitungan yang tepat akan didapatkan hasil yang
memuaskan dan tentunya diperhitungkan. Namun penerapan di Indoor sinyalnya terlalu
pendek sehingga tidak terlalu berefek dalam jaringan wifi indoor.
2. Received Signal Strength Indicator
(RSSI)
RSSI ini menggunakan nilai yang spesifik
untuk tiap vendor. Oleh karena itu penilaian vendor A belum tentu sama dengan
vendor B. RSSI biasa diukur dalam besaran dBm. Salah satu alat untk menentukan
RSSI adalah software Network Stumbler.
3. Signal to Noise Ratio (SNR)
SNR adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan seberapa kuat sinyal wifi dibandingkan dengan gangguan di
sekeliling yang menggangu sinyal. Bila Sinyal lebih kuat daripada gangguan /
Noise maka sinyal dapat di tankap oleh receiver lebih baik, dan sebaliknya
demikian. Blla Noise sekitar terlalu besar, maka yang akan di tangkap oleh
receiver adalah sinyal yang samr-samar dan transmisi data tidak dimengerti.
Bila Aplikasi yang anda gunakan dapat melaporkan pengukuran SNR, lebih baik
bila mendapatkan angka yang lebih tinggi, namun juga dibuat berdasar nilai RSSI
nya, sehingga juga ditentukan sendiri oleh vendor.
4. Link Budget
Link Budget adalah nilai yang menghitung
semua gain dan loss antara pengirim dan penerima, termasuk atenuasi, penguatan
/ gain antena, dan loss lainnya yang dapat terjadi. Link Budget dapat berguna
untuk menentukan berapa banyak power yang dibutuhkan untuk mengirimkan sinyal
agar dapat di mengerti oleh penerima sinyal.
Penjelasan Tentang Setting IP Address
Apa itu IP Address (Internet Protocol
Address) IP Address adalah alamat atau identitas numerik yang diberikan kepada
sebuah perangkat komputer agar komputer tersebut dapat berkomunikasi dengan
komputer lain. Alamat atau Identitas tersebut berupa nomer yang terdiri dari 4
blok bilangan desimal yang nilainya terbatas dari angka 0 sampai 255. Untuk Angka
32 bit digunakan untuk alamat ip adress versi Ipv4 dan angka 128 bit digunakan
untuk IP address versi Ipv6 untuk menunjukan alamat dari komputer pada jaringan
internet berbasis TCP/IP.
Bagaimana IP Address diberikan ? Sebuah
IP address sebenarnya tidak diberikan pada unit komputernya, melainkan kepada
sebuah Interface Jaringan di dalam komputer itu. Misalnya, sebuah komputer /
CPU bisa saja memiliki dua buah interface jaringan sehingga memiliki dua buah
IP Address. Pada CPU Interface jaringan tambahan yang dimaksud biasanya berupa
Lan Card.
Gambar 2.0 CPU Interface (Lan Card)
Bagaimana IP Address
diberikan kepada komputer atau sebuah perangkat, maka IP Address disini dapat dibagi menjadi 2
jenis yaitu :
1. IP Address Dinamis (Dynamic IP
Address)
IP Address jenis ini
adalah pemberian secara otomatis dalam jaringan public maupun private yang akan
diberikan kepada komputer atau perangkat lainnya yang saling terhubung kedalam
jaringan komputer secara otomatis dan akan selalu berubah – ubah setiap saat
(Dinamis). Untuk pemberiannya sendiri diberikan oleh sebuah perangkat,
aplikasi, sekaligus protocol di dalam jaringan komputer yang bernama DHCP
(Dynamic Host Konfiguration Protocol) dan yang bertindak mengaktifkan DHCP
adalah komputer / perangkat yang dijadikan sebagai DHCP Server.
2. IP Address Statis
IP Address jenis ini
adalah pemberian IP Address kepada komputer atau perangkat lainnya yang
terhubung kedalam jaringan komputer secara manual. Dimana pengguna harus
mengetahui pengkelasan IP Address, Subnet, Gateway, dan DNS dalam sebuah
jaringan.
sebuah IP Address
dibagi kembali menjadi 2 jenis yaitu
1. IPv4 (IP Address Versi 4)
IP Addres versi 4 atau
yang lebih dikenal dengan IPv4 adalah versi yang umum dipakai
pada saat ini, terdiri atas 4 oktet, dimana setiap oktet mampu menangani 255
buah komputer atau perangkat di dalamnya. Sehingga bila dikalkulasikan 255 x
255 x 255 x 255 = 4.228.250.625 buah host.
Angka besar ini untuk
teknologi yang maju seperti sekarang sudahlah tidak relevan untuk menampung
pengalamatan semua komputer dan perangkat yang saling terhubung. Untuk
mengatasi keterbatasan ini salah satu caranya adalah menggunakan NAT (Network
Address Translation), yaitu sebuah cara untuk membagi, mengubah, dan
memodifikasi pemetaan dari sebuah IP Address.
2. IPv6 (IP Address Versi 6)
IPv6 atau IP Address
versi 6 adalah pengalamatan versi terbaru dalam
jaringan komputer, yang diciptakan untuk menangani masalah keterbatasan daya
tamping dari versi sebelumnya, yaitu IPv4. Jika dibandingkan dengan IPv4 yang
hanya memiliki 4 oktet dan masing – masing oktet dapat menampung 255 host, maka
IPv6 memiliki 16 oktet yang masing – masing oktetnya dapat menampung 255 host.
Maka jika dikalkulasikan secara keseluruhan, IPv6 dapat menampung sekitar 3,4
Trilyun host.
Pembagian
Kelas IP Address
Tabel 1.4 Kelas IP Address
Berdasarkan tabel di
atas, pembagian kelas ip address dapat kita lihat dengan seksama yakni :
1. Kelas A
Kelas IP address tipe A
ini terdiri dari 8 bit digunakan untuk network ID dan 24 bit untuk host ID.
Oktet pertama mulai dari angka 1-126, bit pertama 0 (nol), dan jumlah network
126 serta jumlah ip address 16 juta lebih.
2. Kelas B
Kelas IP address tipe B
ini terdiri dari 16 bit untuk network ID dan 16 bit untuk host ID. Oktet
pertama mulai dari angka 128-191, 2 bit pertama 10, jumlah network 16ribuan
lebih dan jumlah ip address 65ribuan lebih.
3. Kelas C
Kelas IP address tipe C
terdiri dari 24 bit untuk network ID dan 8 bit untuk host ID. Untuk 3 bit
pertama adalah 110, oktet pertama 192-223, jumlah network 2jutaan lebih dan
jumlah ip address 254.
4. Kelas D
Kelas IP address tipe D
ini tidak mengenal network ID atau host ID karena memiliki sistem multicasting.
Untuk bit pertama adalah 1110, oktet pertama 224-239, bit cadangan 18 bit
sedangkan bit-bit lainnya bisa diatur sesuai keperluan multicast pada grupnya.
5. Kelas E
Kelas IP address tipe D
ini tidak mengenal network ID atau host ID karena memiliki sistem multicasting.
Untuk bit pertama adalah 11110, oktet pertama 240-255, pada kelas E ini
biasanya digunakan sebagai ruang alamat cadangan untuk percobaan/eksperimental.
Untuk cara setting IP
ikuti langkah berikut :
1. Klik kanan icon
network anda
Jika anda menggunakan
wifi icon akan berbentuk seperti sinyal / wifi
Jika anda menggunakan
kabel LAN icon akan berbentuk seperti gambar berikut.
2. Pilih “Open Network
and Sharing Center”
3. Lalu klik pada
network yang anda gunakan.
4.
Lalu pilih “Details..”
Untuk cara no 4 & 5 hanya di lakukan jika di tempat anda terdapat koneksi
internet, jika tidak ada langsung menuju step ke-6.
5. Lalu catat pada bagian IPv4 Address
Pada step ini anda perlu mencatat IP
anda dan Gateway anda, agar anda bisa tetap bisa terhubung dengan internet.
6.
Pilih Properties
7. Pilih / Double klik pada “Internet Protocol
Version 4 (TCP/IPv4)”
8. Lalu pilih Pilih “Use the followong
IP address“.
Jika di tempat anda terdapat koneksi
internet anda bisa isi IP anddress, Subnet mask dan Default Geteway seperti
yang tertera sebelumnya (pada no 5). Jika di tempat anda terdapat tidak
terdapat koneksi internet anda bisa isi sesuai berikut :
1. IP Address : 192.168.1.2
2. Subnet mask : 255.255.255.0
3. Default Gateway : 192.168.1.1 dan untuk
settingan client bisa isi sama seperti di atas hanya bisa IP addressnya saja,
bisa di isi urut 192.168.1.3 dst. Jika
sudah selesai klik OK
9. Pilih Ok lagi.
Komputer anda sudah tersetting IPnya.
Komputer anda sudah tersetting IPnya.
DAFTAR PUSTAKA
[19]. Anonim. 2009. Wireless LAN (Local Area Network). http://www.ittelkom.ac.id. (diakses 5 Maret 2009).
[26].https://panduankomputer-laptop.blogspot.com/2016/11/pengertian-ip-address-fungsi-dan kelas.html