Kamis, 26 April 2018

Teknologi Informasi dan Multimedia #MULTIMEDIA_APRIL



      Pendahuluan Mengenai Physical Layer






       Penjelasan Awal dari sebuah Physical Layer yakni dengan menjelaskan Apa itu Model OSI Layer yakni OSI (Open System Interconnection) menggambarkan bagaimana informasi dari suatu software aplikasi di sebuah komputer berpindah melewati sebuah media jaringan ke suatu software aplikasi di komputer lain yang telah dikembangkan oleh badan Internasional yaitu ISO (International Organization for Standardization) pada tahun 1977, sebagai langkah awal menuju standarisasi protokol internasional yang digunakan pada berbagai layer. Model ini disebut juga dengan model tujuh lapis OSI” (OSI seven layer model).


Gambar 1.1. Model Referensi OSI

Terdapat 2 Kategori dari Model Referensi OSI yakni sebagai berikut:
1.  Lapisan atas yakni Lapisan tertinggi (lapisan aplikasi) lapisan penutup sebelum ke pengguna (user), keduanya, pengguna dan lapisan aplikasi saling berinteraksi proses dengan software aplikasi yang berisi sebuah komponen komunikasi.

2. Lapisan bawah yakni Lapisan bawah dari model OSI mengendalikan persoalan transport data yang selanjutnya Lapisan fisik dan lapisan data link diimplementasikan ke dalam hardware dan software dan adanya Lapisan-lapisan bawah yang lain pada umumnya hanya diimplementasikan dalam software. Prinsip Lapisan terbawah, yaitu lapisan fisik adalah lapisan penutup bagi media jaringan fisik (misalnya jaringan kabel), dan sebagai penanggung jawab bagi penempatan informasi pada media jaringan.
Dapat dibedakan dalam tabel berikut ini:
Tabel 1.1 Pemisahan Lapisan atas dan Lapisan bawah pada model OSI


Berikut ini aalah Lapisan-lapisan dari Model OSI yakni sebagai berikut:
1. Physical Layer
   Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0 bit. Dan juga Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti pada ethernet atau token ring, topologi jaringan dan pengkabelan. Protocol yang digunakan : 10BaseT, 100BaseTX, EIA/TIA-232, RJ45, NRZI, NRZ, B8ZS.

2. Data Link Layer
   Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan kenetwork layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecag-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada data link layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Protocol yang digunakan antara lain : LLC-Logical Link Control dan MAC - Media Access Control Address, Ethernet, Token Ring, FDDL, ATM, SLIP, PPP, MTU, IEEE 802.2 / 802.3, Frame relay.

3. Network Layer
   Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang “dihubungkan ke” network. Atau mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat headet untuk paket-paket dan kemudian melakukan routing-pengiriman jalur melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer 3. Protocol yang digunakan : IP. IPX, ARP, RARP, ICMP, RIP, OSFT, BGT.

4. Transport Layer
   Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar atau juga untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Protocol yang digunakan : TCP, UDP, SPX.

5. Session Layer
   Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya atau juga untuk mendefinisikan bagaimana koneksi komunikasi antar sistem dapat dibuat, dipelihara atau dihancurkan. Pada level ini dilakukan resolusi nama, RPC, SQL, NFS.

6. Pressentation Layer
  Pressentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu atau juga untuk mentransmisikan data yang hendak di transmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor seperti layanan workstation (windows NT), network shell (seperti virtual network computing – VNC), remote desktop protocol (RDP), ASCII, EBCDIC, UNICODE, MIDI, MPEG, TIFF, JPEG, PIC.

7. Application Layer
   Application layer terdiri dari bermacam-macam protokol Berfungsi sebagai antar muka dengan aplikasi dengan fungsional jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan dan kemudian pesan-pesan kesalahan. Protocol yang berada dalam lapisan ini adalah : HTTP, FTP-file transfer protocol, SMTP, NFS, email, message, akses ke database, Telnet, www, browser.

    Penjelasan Tentang Physical Layer
    Apa itu Physical Layer bisa disebut juga sebagai ( Lapisan Fisik ) yang berarti  lapisan dasar dari semua jaringan dalam model referensi OSI dimana lapisan ini berfungsi untuk mentransmisikan sinyal data analog maupun digital atau dengan merupakan lapisan terendah) dari tujuh lapisan lainnya. Namun, lapisan fisik dapat digunakan untuk menentukan karakteristik dari kabel yang digunakan untuk menghubungkan komputer dalam jaringan sehingga sarana sistem pengiriman data ke perangkat lain yang terhubung dalam suatu jaringan komputer.


Gambar 1.2 Jaringan komputer Physical layer

Tujuan Utama yang dimiliki Physical Layer yakni sebagai berikut:
1. Menspesifikasikan standar untuk berinteraksi dengan media jaringan.
2. Menspesifikasikan kebutuhan media untuk jaringan.
3. Menetukan karakteristik kabel untuk menghubungkan komputer dengan jaringan.
4. Mentransfer dan menentukan bagaimana bit data dikodekan.
5. Format sinyal electrical untuk transmisi lewat media jaringan.
6. Sinkronisasi transmisi sinyal.
7. Menangani interkoneksi fisik (kabel), mekanikal, elektrikal dan procedural.
8. Mendeteksi error selama transmisi.
   Lapisan ini mendefinisikan dalam suatu mekanisme untuk meletakkan bit-bit data di atas media jaringan (kabel, radio, atau cahaya). Selain itu, lapisan ini juga mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik, modulasi, sinkronisasi antar bit, pengaktifan koneksi dan pemutusannya, dan beberapa karakteristik kelistrikan untuk media transmisi (seperti halnya kabel UTP/STP, kabel koaksial, atau kabel fiber-optic). Repeater, transceiver, kartu jaringan/network interface card (NIC), dan pengabelan beroperasi di dalam lapisan ini.
    Lapisan fisik juga mendefinisikan arah transmisi antara dua perangkat :
1. Simplex : Dalam mode simpleks, hanya satu perangkat dapat mengirim, yang lain hanya dapat menerima. Modus simpleks adalah komunikasi satu arah.
2. Half-duplex : Dalam modus half-duplex, dua perangkat dapat mengirim dan menerima, tetapi tidak pada waktu yang sama.
3. Full-duplex Dalam modus full-duplex atau hanya (duplex), dua perangkat dapat mengirim dan menerima pada waktu yang sama.

Bentuk Media Jaringan
Ada 3 bentuk dasar media jaringan dalam membawa data, yaitu :
1. Copper Cable (Sinyal dalam bentuk elektrik)
2. Wireless (Sinyal dalam bentuk radio transmisi / microwave)
3. Fiber (Sinyal dalam bentuk cahaya terang - cahaya redup)

Gambar 1.3  Bentuk Media Jaringan Physical Media

    Penjelasan Tentang ADSL
    Apa itu ADSL yakni Teknologi yang terpengaruh dengan jarak, sejalan dengan bertambag jauhnya pelanggan dari sentral ADSL, kualitas sinyal menurun dan kecepatan juga turun.Tergamtung jenis / diameter kabel yang digunakan, batas terjauh untuk ADSL  adalah 5,5 meter.
   ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) merupakan salah satu variasi xDSL, yang memiliki kapasitas transmisi dari pelanggan ke cental office (upstream) atau sebaliknya dari central office ke pelanggan (down stream) tidak sama besar, atau bisa juga dengan penjelasan ini ADSL merupakan teknologi akses,yang memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice dan video secara bersamaan, menggunakan media jaringan akses kabel tembaga 1 pair. ADSL dapat mensupport pengiriman data dari 1,5 sampai 9 Mbps saat menerima data (kecepatan dari router ADSL ke ISL atau lebih dikenal dengan downstream rate dan dari 16 sampai 640 Kbps saat mengirim data (kecepatan daari ISP ke router ADSL) atau lebih dikenal dengan upstream rate. ADSL membutuhkan modem khusus ADSL. ADSL sangat populer dewasa ini di hampir seluruh belahan dunia yang juga lebih dikenal sebagai jenis dari teknologi Internet Broadband.
   Teknologi ADSL sendiri menggunakan skema modulasi yang cukup rumit untuk memasukkan data ke dalam kabel tembaga. Sering dikenal dengan sebutan last-mile technology karena teknologi ini hanya digunakan untuk koneksi dari STO (Sentral Telepon Otomat) ke perumahan dan perkantoran, bukan di antara sentral-sentral telepon.

Terdapat beberapa Teknik Modulasi pada ADSL yakni sebagai berikut:
1. CAP (Carrierless Amplitude/Phase Modulation) adalah teknik modulasi yang digunakan pada ADSL di awal perkembanganya. Teknik ini membagi spektrum frekuensi yang dilakukan pada kabel ADSl menjadi kanal suara (0,4 KHz), kanal upstream data (25-138KHz), dan kanal down stream data (240 KHz ke atas). Pemisahan ini dimaksudkan untuk meminimalisasikan kemungkinan interferensi antar kanal.

2. DMT (Discrete Multitone) adalah metode yang paling banyak digunakan pada ADSL saat ini terutama pada modulasi G.dmt dan G.Lite. Jaringan ADSL Telkom tampaknya menggunakan G.dmt . DMT akan membagi frekuensi menjadi 256 kanal yang masing-masing lebarnya 4.3125 KHz. Dengan menggunakan algoritma FFT  (Fast Fourier Transform) untuk melakukan modulasi QAM (Quadrature Amplitude Modulation) disetiap kanal dapat diatur secara terpisah kecepatan data yang dikirim. Lebih detail tentang DMT, alokasi kanal nya adalah sebagai berikut:
a. Down stream
» G.dmt membagi 26 s/d 1104 kHz menjadi 249 sub-kanal
» G.lite membagi 26 s/d 578 kHz menjadi 127 sub-kanal
b. Upstream
» 26s/d 138 kHz, menjadi 25 sub-kanal upstream 

    Standarisasi ADSL
   Pada tahun 1995, ANSI TI.413 telah menetapkan bahwa untuk modulasidan demodulasi pada sistem ADSL adalah Discrete Multi tone (DMT). Ditahun yang sama teknologi ADSL juga banyak digunakan untuk aplikasi VOD yang membutuhkan bandwith downstream dengan kecepatan antara 1.5 Mbps– 6 Mbps. Setelah itu penggunaan ADSL untuk internet meningkat pada tahun-tahun berikutnya.Akhirnya pada tahun 1998 ADSL ditetapkan juga sebagai standar untuk keperluan internet dengan kecepatan yang bisa diubah-ubah dengan namastandar ANSI T1.413 Issue 2. Pengesahan standar internasional untuk xDSL disahkan oleh badan standarisasi International Telecommunications Union (ITU) pada pertemuan yang dinamakan ITU-T SG15/Q4, dengan berdasarkan pada standar ANSI T1.413 Issue 2 ditambah dengan option - option untuk disesuaikan dengan kondisi negara-negara yang bersangkutan, ditambahkan lagidengan standar Annex, pada bulan Juni tahun 1999 menetapkan standar internasional ITU untuk xDSL dengan nama G.992.1 (G.dmt).Umumnya, penggunaan ADSL untuk rumah-rumah menggunakan versi ADSL Lite yang menggunakan carrier frekuensi tinggi untuk wilayah downstream. Jumlah carrier wilayah downstream G.922.2 kurang dari setengah jumlah carrier G.992.1. Karenanya diberi sebutan LITE.

Tabel 1.2 Rekomendasi ITU tentang xDXL

   Peralatan ADSL
  Ada dua sisi dari peralatan ADSL, satu di sisi pelanggan (disebut CPE , Customer Premised Equipment) dan satu lagi di sisi telkom. Di sisi pelanggan harus ada penerima DSL (modem ADSL atau router ADSL) dan splitter. Disisi lain Telkom terdapat ADSL multiplexer (disebut DSLAM, Digital Subsriber Line Access Multiplexer) untuk menerima sambungan dari pelanggan. Berikut gambar ilustrasi sambungan ADSL antara penggan di rumah , ke telkom (melalui DSLAM) dan jaringan data/internet. 




Gambar 1.4  ilustrasi sambungan ADSL antara penggan di rumah

   Struktur Modem ADSL


Gambar 1.5 Blok diagram Modem ADSL

   Prinsip kerja dari modem ADSL adalah pertama-tama data yang masuk dibuat menjadi frame-frame selanjutnya dikodekan. Untuk mencegah kesalahan, pada proses pengkodean ini disertakan juga kode tambahan yang bertujuanuntuk melakukan koreksi bila nanti terjadi kesalahan data. Setelah itudimodulasikan (encoder) dengan rangkaian modulator DMT. Selanjutnya pada DAC dilakukan pengubahan data dari digital ke analog. Kemudian data tersebut dilakukan proses pengecekan oleh Driver apakah frekuensi data input kurangdari 4KHz atau lebih dari 4KHz. Jika kurang dari 4KHz maka Driver akanmengirimkan data tersebut menuju Telephone line dan jika frekuensi datanyalebih dari 4KHz maka Driver akan mengirimkan data tersebut menuju ADC untuk dilakukan proses pengubahan data dari analog menjadi digital dankemudian dilanjutkan proses demodulasi (dekoder) oleh rangkaian demodulator DMT dan terakhir data tersebut disampaikan menuju tujuan setelah dilakukan proses penyatuan frame-frame data menjadi data yang utuh.

   Hubungan Antara User dan Sentral Telepon Dalam Jaringan ADSL
   Untuk membangun suatu jaringan broadband  ADSL minimal diperlukan perlatan-peralatan berikut pada sentral telepon di tiap wilayah:
1. Splitter
2. Router
3. DSLAM
   DSLAM Adalah Digital subscriber line access multiplexer, atau sering disingkat menjadi DSLAM adalah sebuah peralatan yang berfungsi menggabungkan dan memisahkan sinyal data dengan saluran telepon yangdipakai untuk mentransmisikan data, peralatan ini terletak di ujung sentral telepon terdekat. Berfungsi juga sebagai multiplexer. Perangkat ini merupakan sebuah syarat dalam pengimplementasian jaringan Digital Subscriber Line(DSL).
Sedangkan peralatan minimal yang diperlukan user adalah:
1. Splitter
2. Modem ADSL
    Splitter  disini berfungsi sebagai filter (untuk membedakan) antara sinyal suara (frekuensi rendah di bawah 4kHz) dan sinyal data (frekuensi tinggi diatas 30kHz). Splitter  yang ada di user juga sama fungsinya. Bila sinyal suarayang masuk, maka ia akan disalurkan ke jaringan telepon oleh  splitter. Bilasinyal yang masuk adalah sinyal data, maka akan disalurkan ke modem ADSL.


Gambar 1.6 Rancang bangun jaringan ADSL

   Keuntungan Jaringan Broadband ADSL
  Pada jaringan broadband  ADSL, kita tidak perlu lagi menambahkan line telepon baru. Karena dengan jaringan ADSL kita dapat menggunakan fasilitas teleponatau mengirim fax sambil berinternet tanpa ada efek di antara satu samalainnya dengan kecepatan yang sudah cukup baik yaitu untuk kecepatan download  diatas 30Kbps dan kecepatan Upload  yang berkisar antara (10 – 16 Kbps). Berikut adalah beberapa contoh penerapan dari jaringan broadband  ADSL :
1 .Video Conference
2. VoIP (Voice over  IP)
3 .Virtual School
   
   Keuntungan ADSL
1. Simultan
  ADSL memberikan kemampuan Internet dan Voice/Fax secara simultan. Ini berarti anda dapat Surfing internet dan menggunakan Telepon atau Fax pada saat bersamaan. Ini akan memberikan kepuasan bagi Anda untuk menikmatiHigh-Speed Internet Access tanpa kehilangan kontak telepon dengan relasiAnda.
2. Stabil
   Kecepatan koneksi lebih stabil karena masing-masing pemakai ADSL mempunyai jalur tersendiri hingga ke peralatan multiplexer di sisi Telkom.Kecepatan tidak terpengaruh oleh pertambahan jumlah pelanggan yang akses bersamaan.
3. Optimal
   Berbagai aplikasi multimedia masa depan, akan dapat dinikmati dengankualitas serta kenyamanan yang optimal. Anda bisa mulai menjelajahi dunia Internet masa depan, Internet 3D - yang padat dengan animasi-video-musik.
4.  Tersedia
     Dapat menggunakan saluran telepon yang ada (akses tembaga)
6.  Cepat dalam proses instalasi

    Penjelasan Tentang SDSL
   Tentang mengapa adanya SDSL Disebut Symetrical karena kecepatan aliran data untuk upload sama  dengan kecepatan aliran data selama download. Jangkauan SDSL tak lebih dari 3 km, di datanya dapat menepai 6 Mbps (rata-rata kecepatannya 1,544 Mbps-2,048 Mbps. Sluran ini cocok untuk akses LAN jarak jauh (remote LAN) atau untuk kompleks perumahan. Atau Teknologi ini menggunakan kecepatan data 784 kbps, baik untuk kirim (uplink) atau terima (downlink). Seperti halnya IDSL, SDSL hanya menawarkan komunikaais data saja. SDSL merupakan solusi yang cocok untuk kalangan bisnis untuk digunakan sebagai komunikasi antar cabang atau hubungan situs web ke internet. SDSL sangat cocok digunakan untuk mengakses internet kecepatan tinggi untuk perumahan karena memberikan kecepatan atau lebar pita sampai 2.3 Mbps dan diberikan secara simetris, dengan jarak maksimum sampai 2.4 Km. Sangat cocok untuk akses LAN jarak jauh (remote LAN), layanan VOD (Video On Demand), residential video converencing dan lain-lain. Adapun contoh koneksi SDSL dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 1.7 Konfigurasi Koneksi SDSL

    Apa itu SDSL yakni Symmetric digital subscriber line mengacu ke teknologi digital subscriber line (DSL), yaitu teknologi untuk transmisi data digital melalui kabel tembaga dari jaringan telepon di mana bandwidth dari dan ke arah pelanggan adalah sama. Kesimetrisan bandwidth ini dapat dianggap sebagai kebalikan dari asymmetric bandwidth yang ditawarkan oleh asymmetric digital subscriber line (ADSL), Bandwidth unduh (ke pelanggan) lebih besar ketimbang bandwidth unggah (dari pelanggan). SDSL umumnya dipasarkan ke kelas bisnis, sedangkan ADSL dipasarkan kepada umum maupun bisnis. Jadi, layanan akses Internet kecepatan tinggi dengan pencocokan upstream dan downstream kecepatan data. Artinya, data dapat dikirim ke Internet dari mesin klien atau diterima dari Internet dengan ketersediaan bandwidth yang sama di kedua arah. Dari fitur ini kita bisa tahu bahwa layanan ini sangat baik dari segi kecepatan.
   Layanan SDSL biasanya digunakan oleh perusahaan dengan kehadiran kebutuhan Web, VPN, extranet atau intranet. Dalam kasus ini client server mungkin diperlukan untuk meng-upload sejumlah besar data ke Internet secara teratur. ADSL akan lambat dan tidak memadai untuk tujuan ini, karena bandwidth yang tersedia untuk upload biasanya kurang dari 1 megabit per detik (mbps). Bandwidth yang SDSL bisa setinggi 7 mbps di kedua arah. SDSL menggunakan frekuensi digital dalam perjalanan lintas telepon untuk mengirim dan menerima data. Bila menggunakan saluran telepon untuk SDSL, line telepon dan faks harus dihentikan. Oleh karena itu line khusus, atau tambahan diperlukan untuk layanan SDSL. Ini berbeda dari ADSL, yang “menyisakan ruang” untuk kedua peralatan telepon analog standar dan sinyal digital, sehingga seseorang dapat berbicara di telepon atau menggunakan mesin fax saat online.
   Layanan SDSL adalah layanan “always on”, yang berarti bahwa komputer ini aktif terhubung ke Internet. Jika komputer aktif, koneksi internet akan terus aktif. SDSL memerlukan layanan modem SDSL, biasanya diberikan oleh penyedia layanan Internet. Modem SDSL kemungkinan akan membutuhkan same-vendor peralatan di LAN, DSL atau chipset. Terdapat beberapa jenis DSL, di antaranya adalah HDSL (High bit-rate DSL), IDSL (Integrated Service Digital Network DSL), ADSL (Asymmetric DSL), SDSL (Symmetric or Single Line DSL), G.Lite atau disebut juga DSL-Lite, Very High Rate DSL (VDSL) dan lain-lain. Akan tetapi semua jenis DSL ini menggunakan cara yang sama untuk memperoleh kecepatan koneksi yang tinggi yaitu dengan memanfaatkan jaringan kabel tembaga sebagai media transmisinya. DSL merupakan teknologi jaringan digital yang menggunakan kabel tembaga berdiameter 0,6 mm, yang dirancang untuk diimplementasikan pada kabel telepon dengan perkiraan jarak hingga 6 km. Mode transmisi pada teknologi xDSL dikenal dengan istilah simetris dan asimetris. Maksud dari mode simetris adalah bahwa kecepatan transmisi arah kirim (Upstream) sama dengan transmisi arah terima (Downstream), sedangkan maksud dari mode asimetris adalah bahwa kecepatan transmisi arah kirim (upstream) dan arah terima (downstream) berbeda-beda.

   Penjelasan Tentang Wifi
     Apa itu Wifi yakni Teknologi lain yang juga sedang berkembang saat ini adalah Wireless Fidelity (WiFi). WiFi merupakan bentuk pemanfaatan teknologi Wireless Local Area Network (WLAN) pada lokasi-lokasi publik dengan standar pengambangan IEEE 802.11 antara lain IEEE 802.11.b; 802.11.a; dan 802.11.g. Pada awal perkembangannya teknologi WiFi identik dengan standar IEEE 802.11.byang memiliki kemampuan transmisi data sampai 11 Mbps pada pita frekuensi 2,4 GHz, hal ini dikarenakan teknologi dengan standar ini yang berkembang sangatpesat. Teknologi WiFi memiliki keterbatasan dalam hal coverage area yaitu sebesar radius 100 m. t. Wi-Fi juga dapat diartikan teknologi yang memanfaatkan peralatan elektronik untuk bertukar data dengan menggunakan gelombang radio (nirkabel) melalui sebuah jaringan komputer termasuk koneksi.
    Menurut (Priyambodo, 2005: 1). Wi-Fi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity yaitu sebuah media penghantar komunikasi data tanpa kabel yang bisa digunakan untuk komunikasi atau mentransfer program dan data dengan kemampuan yang sangat cepat. Wi-Fi juga dapat diartikan teknologi yang memanfaatkan peralatan elektronik untuk bertukar data dengan menggunakan gelombang radio (nirkabel) melalui sebuah jaringan komputer, termasuk koneksi internet berkecepatan tinggi. Istilah Wi-Fi banyak dikenal oleh masyarakat sebagai media untuk internet saja, namun sebenarnya bisa juga difungsikan sebagai jaringan tanpa kabel (nirkabel) seperti di perusahaan-perusahaan besar dan juga di warnet. Jaringan nirkabel tersebut biasa diistilahkan dengan LAN (local area network). Sehingga antara komputer dilokasi satu bisa saling berhubungan dengan komputer lain yang letaknya berbeda. Sedangkan untuk penggunaan internet, Wi-Fi memerlukan sebuah titik akses yang biasa disebut dengan hotspot untuk menghubungkan dan mengontrol antara pengguna Wi-Fi dengan jaringan internet pusat. Sebuah hotspot pada umumnya dilengkapi dengan password yang bisa meminimalisasi siapa saja yang bisa menggunakan fasilitas tersebut. Ini sering digunakan oleh pengguna rumahan, restoran, swalayan, café dan hotel.
Sedangkan  Wi-Fi juga disebut teknologi lama dan sebenarnya sudah disertakan di beberapa notebook Pentium 3. Tetapi pada notebook Pentium 4 dan generasi diatasnya teknologi tersebut sudah wajib hukumnya .

   Keunggulan dan Kelemahan Jaringan Hotspot (Wi-Fi) menurut Priyambodo (2005: 5) adalah sebagai berikut:
1. Keunggulan
a. Biaya Pemeliharaan murah
b. Infrastruktur berdemensi kecil
c. Pembangunannya cepat
d. Mudah dan murah untuk direlokasi
e. Mendukung Portabilitas

2. Kelemahan
a. Biaya Peralatan mahal
b. Delay yang sangat besar
c. Kesulitan kareana masalah propagasi radio
d. Mudah untuk terinterferensi
e. Kapasitas jaringan kecil
f. Keamanan/kerahasiaan data kurang terjamin

Komponen Utama Jaringan Wi-Fi
Terdapat empat komponen utama untuk membangun jaringan Wi-Fi, yaitu sebagai berikut :
1. Acces Point
   Komponen yang berfungsi menerima dan mengirimkan data dari adapter wireless. Access Point mengonversi sinyal frekuensi radio menjadi sinyal digital atau sebaliknya. Komponen tersebut bertugas seperti sebuah hub/switch pada jaringan ethernet. Satu Access Point berdasarkan teori dapat menampung beberapa hingga ratusan client. Walaupun demikian, Access point direkomendasikan dapat menampung maksimal 40-an client.




Gambar 1.8 Access Point (AP)
2. Wireless LAN Interface
   Adalah peralatan yang dipasang di Desktop/mobile PC, peralatan yang dikembangkan secara massal adalah dalam bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) card, PCI card maupun melalui port USB (Universal Serial Bus).

Gambar 1.9 Wireless Adapter

3. Mobile/ Desktop PC
   Komponen perangkat akses untuk klien, mobile PC pada umumnya sudah terpasang port PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association), sedangkan Dekstop PC harus ditambahkan PCI (Peripheral Componen Interconnect) Card, serta USB (Universal Serial Bus) Adapter.

4. Antena external (optional)
   Antena external ini digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena dapat dirakit sendiri oleh user. contoh : wajan bolik, antena kaleng,dll.

    Standarisasi Jaringan Wi-Fi
  Di dalam sebuah teknologi yang bersifat massal, sebuah standarisasi sangatlah diperlukan, standarisasi akan memberikan banyak keuntungan, yaitu antara lain :
a. Pembuatan hardware yang berbeda biasa saling berkerjasama, tentunya tidaklah sangat efisien.
b. Pembuatan hardware tambahan biasa membuat peralatan yang berlaku untuk semua peralatan berdasarkan informasi dari standarisasi yang telah ada.
c. Penghematan dan perkembangan teknologi yang jauh lebih cepat.
   Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh IEEE (Institute Of Electrical Engineers) merupakan organisasi non-profit yang mendidikasikan kerja kerasnya demi kemajuan teknologi. Pada tahun 1980, IEEE membuat sebuah bagian yang mengurusi standarisasi LAN dan MAN (Metropolitan Area Network). Bagian ini lalu dinamakan sebagai 802. Angka 80 menjelaskan tahun dan angka 2 menjelaskan bulan dibentuknya kelompok kerja ini.
   Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa enternet, wireless adalah sebagian dari hasil kerja 802. Bagian ini dibagi menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan lebih spesifik yang dinamakan sebagai unit kerja. Unit kerja ini diberikan nama berupa angka yang berurutan dibelakang 802. Berikut ini contoh unit kerja dan bidang yang ditangani :

Tabel 1.3 Pembagian Unit Kerja pada 802


   Perhatikan urutan angka-angka dari unit kerja, terdapat beberapa jenis kecepatan. Hal ini terjadi karena berbagai sebab seperti bidang yang ditangani sudah ketinggalan jaman atau disatukan ke unit kerja yang lain. Unit kerja yang mengurusi tentang WLAN terbagi-bagi menjadi beberapa unit, tetapi tidak lagi ditandai dengan tanda titik dan angka, tetapi dengan huruf a,b,c sampai menjadi unit 802.11a, 802.11b, 802.11g dan seterusnya.
Karena wireless LAN mengirim menggunakan frekuensi radio, WLAN diatur oleh jenis hukum yang sama dan digunakan untuk mengatur hal-hal seperti AM/FM radio. Federal Communications Commission (FCC) mengatur penggunaan alat dari wireless LAN. Dalam pemasaran wireless LAN sekarang, menerima beberapa standard operasional serta syarat dalam Amerika Serikat yang diciptakan dan dirawat oleh Institute of Electrical Electronic Engineers (IEEE) (John Groenewegen,2010). Beberapa Standar wireless LAN :
1. IEEE 802.11
  Standar asli WLAN menetapkan tingkat perpindahan data yang paling lambat dalam teknologi transmisi light-based dan RF.
2. IEEE 802.11b
   Mendeskripsikan tentang beberapa transfer data yang lebih cepat dan lebih bersifat terbatas dalam lingkup teknologi transmisi.
3. IEEE 802.11a
   Gambaran tentang pengiriman data lebih cepat dibandingkan (tetapi kurang sesuai dengan) IEEE 802.11b, dan menggunakan 5GHZ frekuensi band UNII.
4. IEEE 802.11g
   Syarat yang paling terbaru berdasar pada 802.11 standard yang menjelaskan transfer data sama dengan cepatnya seperti IEEE 802.11a, dan sesuai dengan 802.11b yang memungkinkan untuk lebih murah.

  Penjelasan Tentangn Hal-hal yang dapat menggangu Sinyal Wifi




Faktor apa saja yang mempengaruhi kecepatan dari sinyal wifi tersebut yakni sebagai berikut:


1. Range/jarak
  Range atau jarak jangkauan sinyal pada setiap perangkat jaringan memang berbeda – beda. Jangkauan atau range dari sinyal wifi tergantung dari harga perangkat tersebut. Jika, Anda ingin mendapatkan sinyal wifi dengan kualitas bagus, berdirilah dekat dengan perangkat Wifi tersebut. Semakin Anda dengan perangkat pelempar sinyal tersebut maka sinyal yang akan Anda terima semakin bagus pula. Sebaliknya jika Anda semakin jauh, maka sinyal yang Anda terima itu akan berkurang dan mungkin saja terputus – putus. Untuk Wifi standar dengan satu antena adalah maksimal 10 meter saja.

2. Free Path Loss
  Model dimana sebuah sinyal wifiyang menjauhi sumbernya makin lama akan menghilang. Ilustrasinya seperti saat anda menjatuhkan batu secara vertikal ke sebuah kolam air, akan terbentuk gelombang yang menjauhi titk batu dijatuhkan dan semakin jauh semakin menghilang, namun tidak berhenti, hanya menghilang. Sama halnya seperti sinyal Gelombang Radio.

3. Absorption ( Penyerapan/Peredaman Sinyal )
  Seperti diketahui semakin besar Amplitudo gelombang (Power) Semakin jauh sinyal wifidapat memancar. Ini baik karena dapat menghemat acess point dan menjangkau lebih luas. Dengan mengurangi besar amplitudo (Power) suatu sinyal, maka jarak jangkauan sinyal wifi tersebut akan berkurang. Faktor yang mempengaruhi transmisi wireless dengan mengurangi Amplitudo (Power) disebut Absorption (Penyerapan sinyal). Efek dari Penyerapan adalah panas. Masalah yang dapat dihadapi ketika sinyal wifi di serap seluruhnya adalah, sinyal berhenti. Namun efek ini tidak mempengaruhi/ merubah panjang gelombang dan frekuensi dari sinyal tersebut.
Anda pasti bertanya-tanya, benda apa yang dapat menyerap sinyal wifi. Tembok, tubuh manusia, dan karpet dapat menyerap/meredam sinyal wifi. Benda yang dapat menyerap/meredam suara dapat meredam sinyal wifi. Peredaman sinyal wifi ini perlu diperhitungkan juga saat akan mendeploy jaringan wifi dalam gedung, terutama bila ada kaca dan karpet. karena dalam hal ini peredaman sinyal akan terjadi.

4. Pemantulan Sinyal 
  Sinyal radio bisa memantul bila menemui cermin/kaca. Biasanya banyak terjadi pada ruangan kantor yang di sekat. PemantulanI pun tergantung dari frekuensi signalnya. Ada beberapa frekuensi yang tidak terpengaruh sebanyak frekuensi yang lainnya. Dan salah satu efek dari pemantulan sinyal ini adalah terjadinya Multipath. Multipath artinya sinyal datang dari 2 arah yang berbeda. Karakteristiknya adalah penerima kemungkinan menerima sinyal yang sama beberapa kali dari arah yang berbeda. Ini tergantung dari panjang gelombang dan posisi penerima. Karakteristik lainnya adalh Multipath dapat menyebabkan sinyal yang nol, artinya saling membatalkan, atau dikenal dengan istilah Out Of Phase signal.

5. Pemecahan Sinyal / Scattering
   Isu dari pemecahan sinyal terjadi saat sinyal dikrim dalam banyak arah. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa objek yang dapat memantulkan signal dan ujung yang lancip, seperti partikel debu di air dan udara. Ilustrasinya dalah menyinari lampu ke pecahan kaca. Cahaya akan dipantulkan ke banyak arah dan menyebar. Dalam skala besar adalah bayangkan saat cuaca hujan. Hujan yang besar mempunyai kemampuan memantulkan sinyal. oleh karena itu disaat Hujan , sinyal wireless dapat terganggu.

6. Pembelokan Sinyal / Refraction
    Refraction adalah perubahan arah, atau pembelokan dari sinyal wifi disaat sinyal melewati sesuatu yang beda massanya. Sebagai contoh sinyal yang melewati segelas air. sinyal ada yang di pantulkan dan ada yang dibelokkan.

7. LOS (Line of Sight)
   Line of Sight artinya suatu kondisi dimana pemancar dapat melihat secara jelas tanpa halangan sebuah penerima. Walaupun terjadi kondisi LOS, belum tentu tidak ada gangguan pada jalur tersebut. Dalam hal ini yang harus diperhitungkan adalah – Penyerapan sinyal, pemantulan sinyal, pemecahan sinyal. Bahkan dalam jarak yang lebih jauh bumi menjadi sebuah halangan, seperti kontur bumi, gunung, pohon, dan halangan lingkungan lainnya.

  Dan bisa juga dilihat dala,m postingan video berikut ini :

    Untuk menentukan pengaruh dari kekuatan sinyal wireles, ada beberapa hal dan metoda yang dapat digunakan yaitu :
1.Fresnel Zone
   Sebagai latar belakang, Augustin-Jean Fresnel adalah seorang fisikawan Prancis dan sarjana sipil yang hidup di tahun 1788 ~ 1827. Beliau secara tepat mengasumsikan bahwa cahaya bergerak seperti gelombang. Dan karena penemuan beliau, sebuah metoda untuk menentukan dimana pemantulan akan terjadi di antara pengirim dan penerima, dan diberi nama seperti namanya. Inilah yang disebut Fresnel Zone. Rumus Fresnel Zone ini dapat menentukan posisi ketinggian antena dengan Jarak yang dapat di tembus oleh sinyal Wireless. Dengan perhitungan yang tepat akan didapatkan hasil yang memuaskan dan tentunya diperhitungkan. Namun penerapan di Indoor sinyalnya terlalu pendek sehingga tidak terlalu berefek dalam jaringan wifi indoor.

2. Received Signal Strength Indicator (RSSI)
   RSSI ini menggunakan nilai yang spesifik untuk tiap vendor. Oleh karena itu penilaian vendor A belum tentu sama dengan vendor B. RSSI biasa diukur dalam besaran dBm. Salah satu alat untk menentukan RSSI adalah software Network Stumbler.

3. Signal to Noise Ratio (SNR)
   SNR adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seberapa kuat sinyal wifi dibandingkan dengan gangguan di sekeliling yang menggangu sinyal. Bila Sinyal lebih kuat daripada gangguan / Noise maka sinyal dapat di tankap oleh receiver lebih baik, dan sebaliknya demikian. Blla Noise sekitar terlalu besar, maka yang akan di tangkap oleh receiver adalah sinyal yang samr-samar dan transmisi data tidak dimengerti. Bila Aplikasi yang anda gunakan dapat melaporkan pengukuran SNR, lebih baik bila mendapatkan angka yang lebih tinggi, namun juga dibuat berdasar nilai RSSI nya, sehingga juga ditentukan sendiri oleh vendor.

4. Link Budget
   Link Budget adalah nilai yang menghitung semua gain dan loss antara pengirim dan penerima, termasuk atenuasi, penguatan / gain antena, dan loss lainnya yang dapat terjadi. Link Budget dapat berguna untuk menentukan berapa banyak power yang dibutuhkan untuk mengirimkan sinyal agar dapat di mengerti oleh penerima sinyal.

  Penjelasan Tentang Setting IP Address
   Apa itu IP Address (Internet Protocol Address) IP Address adalah alamat atau identitas numerik yang diberikan kepada sebuah perangkat komputer agar komputer tersebut dapat berkomunikasi dengan komputer lain. Alamat atau Identitas tersebut berupa nomer yang terdiri dari 4 blok bilangan desimal yang nilainya terbatas dari angka 0 sampai 255. Untuk Angka 32 bit digunakan untuk alamat ip adress versi Ipv4 dan angka 128 bit digunakan untuk IP address versi Ipv6 untuk menunjukan alamat dari komputer pada jaringan internet berbasis TCP/IP.
  Bagaimana IP Address diberikan ? Sebuah IP address sebenarnya tidak diberikan pada unit komputernya, melainkan kepada sebuah Interface Jaringan di dalam komputer itu. Misalnya, sebuah komputer / CPU bisa saja memiliki dua buah interface jaringan sehingga memiliki dua buah IP Address. Pada CPU Interface jaringan tambahan yang dimaksud biasanya berupa Lan Card.

Gambar 2.0  CPU Interface (Lan Card)

Bagaimana IP Address diberikan kepada komputer atau sebuah perangkat, maka IP Address disini dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
1. IP Address Dinamis (Dynamic IP Address)
   IP Address jenis ini adalah pemberian secara otomatis dalam jaringan public maupun private yang akan diberikan kepada komputer atau perangkat lainnya yang saling terhubung kedalam jaringan komputer secara otomatis dan akan selalu berubah – ubah setiap saat (Dinamis). Untuk pemberiannya sendiri diberikan oleh sebuah perangkat, aplikasi, sekaligus protocol di dalam jaringan komputer yang bernama DHCP (Dynamic Host Konfiguration Protocol) dan yang bertindak mengaktifkan DHCP adalah komputer / perangkat yang dijadikan sebagai DHCP Server.
2. IP Address Statis
   IP Address jenis ini adalah pemberian IP Address kepada komputer atau perangkat lainnya yang terhubung kedalam jaringan komputer secara manual. Dimana pengguna harus mengetahui pengkelasan IP Address, Subnet, Gateway, dan DNS dalam sebuah jaringan.
sebuah IP Address dibagi kembali menjadi 2 jenis yaitu 
   1. IPv4 (IP Address Versi 4)
     IP Addres versi 4 atau yang lebih dikenal dengan IPv4 adalah versi yang umum dipakai pada saat ini, terdiri atas 4 oktet, dimana setiap oktet mampu menangani 255 buah komputer atau perangkat di dalamnya. Sehingga bila dikalkulasikan 255 x 255 x 255 x 255 = 4.228.250.625 buah host.
Angka besar ini untuk teknologi yang maju seperti sekarang sudahlah tidak relevan untuk menampung pengalamatan semua komputer dan perangkat yang saling terhubung. Untuk mengatasi keterbatasan ini salah satu caranya adalah menggunakan NAT (Network Address Translation), yaitu sebuah cara untuk membagi, mengubah, dan memodifikasi pemetaan dari sebuah IP Address.
   2. IPv6 (IP Address Versi 6)
     IPv6 atau IP Address versi 6 adalah pengalamatan versi terbaru dalam jaringan komputer, yang diciptakan untuk menangani masalah keterbatasan daya tamping dari versi sebelumnya, yaitu IPv4. Jika dibandingkan dengan IPv4 yang hanya memiliki 4 oktet dan masing – masing oktet dapat menampung 255 host, maka IPv6 memiliki 16 oktet yang masing – masing oktetnya dapat menampung 255 host. Maka jika dikalkulasikan secara keseluruhan, IPv6 dapat menampung sekitar 3,4 Trilyun host.

Pembagian Kelas IP Address
 Tabel 1.4  Kelas IP Address


Berdasarkan tabel di atas, pembagian kelas ip address dapat kita lihat dengan seksama yakni :
1. Kelas A
   Kelas IP address tipe A ini terdiri dari 8 bit digunakan untuk network ID dan 24 bit untuk host ID. Oktet pertama mulai dari angka 1-126, bit pertama 0 (nol), dan jumlah network 126 serta jumlah ip address 16 juta lebih.

2. Kelas B
   Kelas IP address tipe B ini terdiri dari 16 bit untuk network ID dan 16 bit untuk host ID. Oktet pertama mulai dari angka 128-191, 2 bit pertama 10, jumlah network 16ribuan lebih dan jumlah ip address 65ribuan lebih.

3. Kelas C
   Kelas IP address tipe C terdiri dari 24 bit untuk network ID dan 8 bit untuk host ID. Untuk 3 bit pertama adalah 110, oktet pertama 192-223, jumlah network 2jutaan lebih dan jumlah ip address 254.

4. Kelas D
  Kelas IP address tipe D ini tidak mengenal network ID atau host ID karena memiliki sistem multicasting. Untuk bit pertama adalah 1110, oktet pertama 224-239, bit cadangan 18 bit sedangkan bit-bit lainnya bisa diatur sesuai keperluan multicast pada grupnya.

5. Kelas E
  Kelas IP address tipe D ini tidak mengenal network ID atau host ID karena memiliki sistem multicasting. Untuk bit pertama adalah 11110, oktet pertama 240-255, pada kelas E ini biasanya digunakan sebagai ruang alamat cadangan untuk percobaan/eksperimental.

Untuk cara setting IP ikuti langkah berikut :
1. Klik kanan icon network anda
    Jika anda menggunakan wifi icon akan berbentuk seperti sinyal / wifi
    Jika anda menggunakan kabel LAN icon akan berbentuk seperti gambar berikut.
2. Pilih “Open Network and Sharing Center”


3. Lalu klik pada network yang anda gunakan.


4. Lalu pilih “Details..”
   Untuk cara no 4 & 5 hanya di lakukan jika di tempat anda terdapat koneksi internet, jika tidak ada langsung menuju step ke-6.


5. Lalu catat pada bagian IPv4 Address
   Pada step ini anda perlu mencatat IP anda dan Gateway anda, agar anda bisa tetap bisa terhubung dengan internet.


6. Pilih Properties



7. Pilih / Double klik pada “Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4)


8. Lalu pilih Pilih “Use the followong IP address“.
   Jika di tempat anda terdapat koneksi internet anda bisa isi IP anddress, Subnet mask dan Default Geteway seperti yang tertera sebelumnya (pada no 5). Jika di tempat anda terdapat tidak terdapat koneksi internet anda bisa isi sesuai berikut :
    1. IP Address : 192.168.1.2
    2. Subnet mask : 255.255.255.0
   3. Default Gateway : 192.168.1.1 dan untuk settingan client bisa isi sama seperti di atas hanya bisa IP addressnya saja, bisa di isi urut 192.168.1.3 dst.  Jika sudah selesai klik OK


9. Pilih Ok lagi.
    Komputer anda sudah tersetting IPnya.

 

DAFTAR PUSTAKA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teknologi Informasi dan Multimedia #MULTIMEDIA_APRIL

       Pendahuluan Mengenai Physical Layer        Penjelasan Awal dari sebuah Physical Layer yakni dengan menjelaskan Apa itu Model OS...